Rabu, 06 April 2011

Puisi "RINDU RERUMPUTAN" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

RINDU RERUMPUTAN

rerumputan di tikungan jalan ini
saksi untuk dua hati terpaut cinta

bertahun lalu, di tikungan jalan ini
melewati rerumputan itu
pada pagi yang merekah
pada sore yang jingga
sepasang kekasih bergandeng tangan
sambil berceloteh tentang masa depan

rerumputan di tikungan jalan ini
lalu paham makrifat cinta

tatkala akan memiliki seorang bayi
sepasang kekasih itu kian acap
melewati rerumputan tikungan jalan ini

tapi lima tahun kemudian
hanya sang lelaki datang kembali
melewati rerumputan tikungan jalan ini
rerumputan mengucapkan
selamat datang,
sembari bertanya
di mana perempuan yang dulu
mengandung
apakah bayinya tlah mampu
senandungkan keindahan dunia

mendadak sontak lelaki itu
berkaca-kaca mata
segumpal airmatanya
serasa hendak tumpah
membasahi rerumputan

dengan suara parau
lelaki itu pun berkata
"maafku wahai rerumputan
tak mampu membawa kembali
kekasihku kemari
kecelakaan pada pusar
gelombang samudera
tlah merenggut kekasihku
dari dekapan cintaku.
kekasihku pergi menghadap ilahi
bersama bayi yang dikandungnya.
maafkan aku rerumputan.
maafkan."

rerumputan semula terliputi rasa suka
lantas terselimuti rasa duka.
rerumputan menjawab dengan
ucap kata tergetar:
"wahai lelaki pencinta sejati
duka kami bersama dukamu
bersama duka kekasihmu
bersama duka bayimu
bersama duka kalian.
kami rindu saksikan kalian
seperti dulu bergandeng jemari
merajut cinta di tikungan jalan ini
inilah rindu rerumputan
rindu bergemuruh
di tikungan jalan"

kini,
lelaki dan rerumputan
sama-sama sembab airmata.

seorang pujangga terperangah
demi menyaksikan peristiwa itu
terperangah.
sungguh terperangah.

Jakarta, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar