Puisi Karya
Anwari WMK
BOCAH KEMBAR
di bawah langit,
mendung bergelayut
tiga bocah kembar
masih berlarian
di halaman
bersama tawa renyah
mereka berlomba menggapai
bunga mawar merah
di pucuk-pucuk tinggi
tiba-tiba,
lelaki paruh baya
datang setengah berlarian
"awas durinya"
ucap lelaki itu
"biar ayah pungutkan
untuk kalian,
sekuntum demi sekuntum"
tiga bocah kembar itu
lalu serempak bersorak:
"horeeee...."
mendung masih
berarak di bawah langit
tapi tiga bocah kembar itu
bergumul bahagia
bersama mawar merah
sekuntum demi sekuntum
dalam genggaman
pada peristiwa sederhana itu
seorang pujangga saksi
dan serta-merta dari mulutnya
terlontar ucap kata:
subhanallah.
Ciganjur, April 2011
apakah si ayah tdk terluka?
BalasHapus