Minggu, 26 Januari 2014

Puisi "LINTANG KEMUKUS" | Karya Anwari WMK

LINTANG KEMUKUS

Kala menatap Lintang Kemukus
di langit malam
pengelana itu selalu
berkaca-kaca matanya

Ia senantiasa terkenang
bulu-bulu lembut
berbaris-baris indah
di kening seorang gadis

Sudah entah berapa bait
sajak-sajak cinta ia tulis
karna tak kuasa melupa
bulu-bulu lembut di kening itu

Pesona bulu lembut di kening
pada Lintang Kemukus
adalah lipatan-lipatan memori
membakar abadi nyala api rindu
sejak bertahun-tahun lalu

(Januari 2014)

ANWARI WMK

Puisi "FILSAFAT" | Karya Anwari WMK

FILSAFAT

Sambil memegang Al Qur'an
lelaki tua itu mengajari
seorang bocah
hal lhwal filsafat
apa itu filsafat
dan bagaimana filsafat

Malam-malam senantiasa luruh
bersama hawa dingin pegunungan
tapi filsafat terus berkobar
serupa panas nyala api

Lelaki tua itu telah lama wafat
dan bocah itu kini
menua bersama filsafat
ia menangis bersama filsafat
ia sakit bersama filsafat
ia merintih perih bersama filsafat
ia berpuisi bersama filsafat
filsafat bermahkota cahaya
Cahaya Al Qur'an

(Januari 2014)

Anwari WMK

Rabu, 22 Januari 2014

Puisi "BULAN MENATAP BANJIR" | Karya Anwari WMK

BULAN MENATAP BANJIR

kutengadahkan wajah ke langit timur
bulan berselubung awan
bercahaya kelabu kelam
saksi untuk ribuan jiwa
terombang senandung takdir
genangan-genangan banjir

oh rembulan. lihatlah kami
tiada jedah beriang gembira
menista bumi, saudaramu
kami kibarkan panji kemenangan
bersulang segala nyanyian
atas nama pembangunan

lalu bumi meradang
menumpahkan segala peluh dirinya
keringatnya mengalir terjang
tubir-tubir sungai terkoyak
jalanan-jalanan berbilur luka
jembatan-jembatan patah punggungnya

manusia masih tertawa. masih
walau bersama jiwa terkulai
tertusuk lipatan-lipatan sesal

oh rembulan
jika engkau kini berpuisi ihwal
ambisi loba berjubah modernisasi
lantas tergelar opera banjir
aku hanya mampu menyimaknya
dengan batin tertunduk malu

(Januari 2014)

ANWARI WMK

Rabu, 01 Januari 2014

Puisi "ENGKAULAH PUTRI" | Karya Anwari WMK


Puisi "TERMINAL KENAIFAN CINTA" | Karya Anwari WMK

TERMINAL KENAIFAN CINTA

Kini berkawan pelangi
Aku berjalan tertatih
Menjauh meninggalkan terminal
Terminal kenaifan cinta

Pada pucuk gunung
Seberkas cahaya bertahta
Di atas batu hitam
Cahaya itu bersuara:

“Jangan pernah menyamakan
Cinta Allah
Dengan cinta mahluk-mahluk
Jangan pernah. Jangan”

“Bila cinta Allah datang
Di keharibaan jiwa manusia
Maka tersingkap segala tirai
Terungkap tabir, rahasia kehidupan”

Damai bersama suara-suara cahaya
Kini aku semakin menjauh
Dari terminal kehidupan
Terminal kenaifan cinta

(Desember 2013)


ANWARI WMK