Kamis, 07 April 2011

Puisi “KEROPOS [2]” | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

KEROPOS [2]

sebelum musim berganti, tiang-tiang penyanggah itu tlah lama keropos dan rumah tempat bernaung bersama doyong terhuyung oleh ancaman permanen 'tuk sekadar penting ditulis sebagai kenang dari sebuah perjalanan kolektif di masa nan lampau.

dulu, sebelum musim berganti, ada kemeriahan pesta dalam rumah bersama itu. setiap senyuman merekah sembari mengibarkan panji pembangunanisme. lalu, bersama menatap sosok pemimpin yang bangga menepuk dada.

tapi laron dan kupu-kupu tlah lama paham hakikat. bahwa senyum itu hanyalah bunga-bunga yang tumbuh mekar di taman kemunafikan. sebab di sana, sungguh teronggok orde politik kebengisan.

setelah tunas-tunas muda tumbang bersimbah darah oleh letusan pelor dan nyalak peluru, musim pun berganti pada Mei 1998. sejak itu, panji-panji berkibar mengusung tanda “demokrasi”. tapi setiap rerumputan merapalkan sinyal peringatan ihwal tiang tiang rumah yang kian keropos.

ngilu bertahta di pucuk kesadaran, setiap nyanyian teryata abai peringatan rerumputan. dan tiba-tiba, dari gua-gua politik kegelapan para zombie bertopeng pemimpin datang bersama kawanan gerombolan drakula. tak sekadar meramaikan rumah bersama, zombie drakula menggigit mengerat tiang demi tiang. rumah bersama itu pun kian doyong terhuyung.

anak-anak sekolah masih menyebut rumah doyong terhuyung itu dengan ucap kata “indonesia”. tapi, anak-anak sekolah itu pun mulai paham segenap kalam. mereka pun berhitung mundur, menyimak runtuh punah indonesia. dengan nada getir anak-anak sekolah berteriak: “hidup zombie, hidup drakula”.

kita para orang tua, hanya termangu menatap indonesia yang kian merana.

Jakarta, 22 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar