Selasa, 26 April 2011

Puisi “TANAH” | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

TANAH

dengan bibir tergetar
perempuan tua itu
tiada henti berkata-kata
tentang tanah yang telah
menyatu dengan peluh

“jangan pernah sejengkal pun mundur kalian”
begitu ucapnya kepada putera-puteranya
“hadapi mandor-mandor perusahaan itu
hadapi tentara-tentara itu
haram mereka rengkuh tanah ini
sebab ini tanah milik moyang kita
sejak kecil, kakiku telah tertancap
di tanah ini
begitu pun dengan kaki kalian
kita tak mengambil apa-apa
dan tak minta kepada siapa-siapa
kita hanya mau bertahan
menggenggam sisa-sisa kedaulatan”

empat anak lelaki perempuan tua itu
lalu bersiaga
bersama parang, pedang, dan kelewang
paham bakal kalah,
perlawanan musti tetap dilakukan
untuk sisa-sisa kedaulatan
untuk sekerat keadilan

bersama nanar mata memerah
saat hari mengetarkan itu
benar-benar datang
tentara bersekutu dengan
mandor-mandor perusahaan
empat lelaki itu pun lantas
membelah langit memekik kencang:
allahu akbar! allahu akbar!

kini, tanah tak hanya menyatu
dengan peluh
tapi juga menyatu dengan
darah yang tertumpah
menyatu dengan airmata

2011

Catatan:
Puisi ini ditulis untuk rakyat yang tanahnya dirampas.

1 komentar:

  1. Menyukai sangat pada puisi ini. Merasakan sangat derita seluruh rakyat yang tanahnya dirampas oleh para pemodal besar dgn menduiti para aparat jahat. Dengan puisi kita melawan dan berjuang. Salam !

    BalasHapus