Puisi Karya
Anwari WMK
PUJANGGA TUA
Penyair muda usia
Di malam yang mulai menua
Berkirim pesan penuh gulana
Kepada pujangga tua
Ringkih termakan usia
Kata pesan itu:
"Tidur, tidurlah engkau
Jangan lagi hirau
Puisi-puisimu nan lara
Biarlah puisimu itu saja
Menangisi duka lara cinta.
Sebab engkau telah terkuras usia
Kehabisan airmata".
Membaca pesan itu
Malam kian menua
Pujangga tua tersenyum
Lalu hatinya bersetuju
Membiarkan puisi-puisi
Sendirian meneteskan airmata
Tapi bersama senyuman
Tiba-tiba gemuruh kencang
Menghantam dada pujangga tua
Walau telah hilang segenap daya
Pada jemarinya masih
Tergenggam pena
Terpelanting antara lara
Dan totalitas kepasrahan
Ia kemudian tiada lagi bernyawa
Ia tuntaskan seluruh kembara
Bersama kematian nan fana
Esok hari
Orang-orang menatap
Pujangga tua wafat dalam
Hikmat sederhana
Senyumnya dalam kematian
Seindah bunga bakung di halaman
Burung dan rerumputan
Turut berucap:
"Selamat jalan
Pujangga tua
Selamat jalan
Temuilah Tuhanmu
Yang Maha Pengasih dan
Penyayang"
Kini penyair muda usia
Mewarisi segenap puisi
Berurai airmata
Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar