Kamis, 07 April 2011

Puisi "BOCAH DAN SERULING" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

BOCAH DAN SERULING

kemarin lalu
di sebuah dusun nan permai
seorang bocah lelaki
berseruling merdu
sembari duduk di atas
punggung kerbau

burung-burung saksi
betapa amatlah merdu
seruling itu
dalam tiupan sendu
bocah itu

sepekan kemudian
saat air tak bergelombang
bocah lelaki itu
berperahu di laut biru

lalu serta-merta,
matanya menatap
botol terapung lesu
tersumpal sumbat rapat-rapat
sontak, ia pungut itu botol
tanpa harap yang cemas
dalam botol itu, ternyata
bertapa sebuah gulungan kertas

batin bocah itu terpancing
mencerabut itu kertas
ia pun menatap
terperangah pada
kata-kata tertulis
di hamparan itu kertas:

"jangan kalian kira
seruling bernyanyi merdu.
sesungguhnya seruling
menangis pilu
sebab terpelanting dari
rumpun bambu asal muasalnya.
seruling adalah
sepotong bambu terbuang
tercerabut
dari himpunannya.
seruling dalam keabadian
tangis pilu.
sungguh congkak manusia
mengira seruling
tiada henti bernyanyi merdu"

demi membaca
kalimat-kalimat itu,
batin bocah lelaki itu
tergores sesal teramat dalam
ia tak ingin lagi meniup seruling
tak ingin.
tak.

2011

Catatan:
Puisi ini diilhami oleh karya-karya Jalaluddin Rumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar