Puisi Karya
Anwari WMK
AROMA
Begitu mencium tangan kekasihnya
Sontak perempuan itu menghirup
Aroma parfum bersenandung rindu
Tak terdefinisikan oleh kalimat narasi
Perempuan itu pun tak mampu bicara
Hanya airmatanya tumpah bercucuran
Menggenangi kaldera cinta
Berperigi dalam jiwa batinnya
Pada episode lain, di tempat lain
Setelah gemuruh rindu berbilang tahun
Kini, perempuan itu harus berdamai
Dengan takdir cinta tak sampai
Tapi airmatanya terus runtuh
Oleh ingatan abadi tentang
Aroma wangi tangan kekasihnya
Kepada bintang gemintang langit malam
Dengan suara tergetar,
Perempuan itu pun mengadu:
"Wahai bintang di langit malam
Aroma itu, sungguh telah menggenapi
Luka pilu takdir cinta tak sampai
Yang terus mengucap-ucap
Dalam jiwaku"
Ooh, aroma parfum
Ooh .......
Jakarta, Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar