Puisi
Anwari WMK
LUKISAN MASSA
Lelaki itu kian menua
Bersama senandung dawai takdir
Ia masih berpusar dalam hikmat
Pencarian perburuan makna
Dan kian tergerus usia dia,
Lelaki itu semakin tak mampu
Melupakan lukisan massa
Hidup yang telah lampau.
Saat remaja,
Di pegunungan berhawa dingin
Hati lelaki itu tertambat pada
Senyum seindah bulan purnama
Milik seorang gadis
Waktu kemudian terseret tertatih
Dalam kembara tanpa batas
Pencarian perburuan makna
Hakikat kehidupan
Lelaki itu pun coba melupa
Senyum seindah bulan purnama
Tapi kian melupa,
Jiwa batinnya teriris perih.
Senyum seindah bulan purnama itu
Terlanjur berubah menjadi
Rasi bintang penunjuk jalan
Kemana makna musti dikais
Musti ditemukan
Makin tua lelaki itu,
Kian tersentak semburat memori
Senyum seindah bulan purnama
Makin tua lelaki itu
Makin gagap beranjak pergi
Menjauh dari
Lukisan masa nan lalu
Ooh sukma, ooh roh
Kuat kukuhkan dirimu
Mencerna segenap makrifat
Lukisan masa nan lampau
Juni 2011
Catatan:
Puisi ini ditulis sebagai penghormatan terhadap seorang kawan yang kini menyepi di antata ceruk-ceruk pengunungan Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar