HAI KEKASIH
Hai kekasih
Semoga engkau bahagia
Dalam keterbekuan rindu
Bersama nyanyian cintaku
Jiwaku kini kembali terseok
Oleh lumat dingin malam
Aku gagal memejamkan mata
Saat pikiran tersita nista manusia
Ternyata kita hanya saksi
Kuasa politik penuh sengkarut
Orang-orang berdebat tanpa arah
Tak bertujuan. Tak bermakrifat
Kucoba paham segala ocehan
Tapi isinya hanya caci maki
Argumentasi sontak mati
Tertusuk duri kata-kata
Engkau mungkin masih ingat
Ucapku dulu di kala senja
Bahwa politik adalah kemuliaan
Berubah menjadi kebinatangan
Akal sehatku kini tumpul
Memahami aneka kegusaran
Atas nama kekuasaan
Kata-kata bersulam logika setan
Seandainya engkau kini
Di sini bersamaku
Engkau kan menatap torehan
Tinta penaku berkesumba darah
Hai kekasih
Ingin kumemelukmu erat-erat
Saat airmataku kembali tumpah
Untuk Indonesia yang kian nista
Hai kekasih
Hai . . . . .
Ramadan 2014
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar