JEJAK-JEJAK AIRMATA
Setiap doa berpilin-pilin
Menjadi tetes airmata
Sebab, Ramadan adalah momentum
Pengakuan fana diri
Malam-malam punah bertumbangan
Dalam alunan doa tak berdawai
Benderang siang berterbangan
Dalam narasi suci tak bertitik
Segalanya hanya memperderas
Tetes demi tetes runtuh airmata
Bila lalu Ramadan hanyut
Di ruas lipat arus waktu
Hanya larik-larik tangis
Turut pergi bersamanya
Ya Allah,
Betapa agung Engkau
Menjedah naluri hayat
Mengoreksi lumut debu tanah
Dengan senarai untai
Syahdu Ramadan Karim
Bila boleh kami meminta
Kembalikan pada perjumpaan
Dengan Ramadan baru
Meski harus tersambut
Jejak-jejak airmata
(Ramadan 2014)
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar