KEKASIHKU
Setiap perjumpaan adalah
Anugerah tiada tara
Maka aku mensyukuri
Perjumpaan demi perjumpaan
Dengan dirimu
Betapa indah perjumpaan
Dengan dirimu itu
Seutuhnya tersuar pada
Senyummu
Sorot matamu
Aku memetik sekuntum sajak
Bila menatap senyummu
Aku menuai puisi rindu
Dari sorot indah matamu
Sekarang aku berjalan tanpa dirimu
Menggapai sebagian sudut Nusantara
Kucari mutiara-mutiara makna
Di antara tumpukan riwayat
Pergolakan hidup rakyat
Sebagai hamba sahaya
Di tikungan sejarah
Ketemukan nama-nama
Para pengibar panji
Kemuliaan manusia
Bahwa rakyat bukanlah
Hamba sahaya
Di kaki gunung aku bicara
Dengan anak-anak muda
Tentang masa depan kehidupan
Mereka mengeraskan kepal
Sebab sepenuhnya tahu
Telah dan terus diabaikan
Malam ini aku lelah
Sengkarut Nusantara
Bertumpuk menjibun
Di kepalaku
Ingin aku lelap
Tapi mataku nanar
Menatap catatan-catatan
Lalu, kukenang kembali
Senyum dan indah bola matamu
Sambil menatap keremangan waktu
Lewat tengah malam
Kekasih,
Seandainya engkau kini di sini
Menemaniku tercekam sepi
Engkau akan tahu
Aku menangis. Menangis
Menangis untuk
Indonesia yang compang-camping
Jakarta-Makassar-Gorontalo, 18 Juni 2014
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar