Selasa, 26 Juli 2011

Puisi "NUBUAH" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

NUBUAH

Di hadapan seorang bocah
Kakek itu membaca puisi
Tentang Tuhan maha pengasih
Hingga kemudian tertitah takdir
Mencipta alam dan manusia

Bocah itu tersenyum
Dan lantas berucap kata:
"Kakek, aku sekarang paham
Keindahan puisi"

Dengan sorot mata berbinar
Sang kakek pun menjawab:
"Kelak saat zaman penuh muskil
Engkau bekerja serupa penyair
Menyapa jiwa-jiwa insan
Melalui keindahan kata-kata"

Empat puluh tahun kemudian
Bocah itu berdiri di tubir pusara
Membaca sekerat puisi:

"Kakek, engkau telah bernubuah
Tentang diriku bergumul zaman
Bersama tangan yang
Terus gemetar
Menulis berbait-bait puisi.
Kakek, akan terus kupahat puisi
Sebagai monumen cinta
Kepada semesta kehidupan
Terus akan kupahat puisi
Hingga terpancar semburat
Selaksa keindahan makna"

Belum jua tuntas bersyair
Pemahat puisi itu
Tumpah airmatanya
Membasahi hamparan pusara
Sang kakek tercinta
Terbaring abadi dalam damai

Kini,
Kelopak-kelopak bunga cempaka
Di pekuburan itu
Telah sepenuhnya paham
Betapa sang pemahat puisi
Sudah berjalan jauh
Menerobos belantara kata-kata
Persis seperti,
Nubuah kakeknya.

Jelang Ramadhan 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar