Rabu, 08 Juni 2011

Puisi "PETIR DAN PEREMPUAN" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

PETIR DAN PEREMPUAN

Petir menyambar-nyambar
Di langit malam
Anak-anak kecil ketakutan
Pohon-pohon tak kuasa
Lalu bergetar
Binatang malam terciut nyali
Tiang-tiang di kejauhan sana
Seakan hendak rubuh
Dan langit pun
Meneteskan hujan rintik

Tiba-tiba
Perempuan bermata sendu
Berdiri di halaman
Menatap langit tak berbintang
Dan lalu berucap:
"Petir berhentilah engkau
Berteriak melingking
Berhentilah
Sekarang juga
Berhentilah"

Sontak semesta raya senyap
Perlahan langit malam
Semburatkan wajah indah
Saat rembulan mulai
Menampakkan wajah

Kepada bintang gemintang
Rembulan bertanya mengapa
Petir berhenti menyambar
Petir tunduk patuh
Pada ucap kata perempuan itu

Bintang gemintang menjawab:
"Malam ini adalah saat
Bagi perempuan itu
Kembali menulis puisi
Ihwal keabadian cinta
Terhadap lelaki
Tiada pernah ia miliki
Sudah sejak lama
Petir kagum takjub
Kepada cinta abadi
Bersemayam indah
Di hati perempuan itu"

Maka, bulan kini paham
Mengapa petir
Rela memupus egonya
Di hadapan perempuan
Bermata sendu itu

Juni 2011

4 komentar:

  1. Halilintar pun takzim akan keabadian cinta perempuan bermata sendu itu . wahai perempuan maukah kau berbagi romansa cintamu pada perempuanku ?

    BalasHapus
  2. kekuatan perempuan dalam harapan,,,Like It....Leh nanya Pak apa sih puisi n syair tu menurut bapak??

    BalasHapus
  3. saya perempuan tapi sangat takut dengan petir hehe..

    BalasHapus
  4. Keabadian cinta, memupus keegoan...Terimakasih Pak, puisi yang indah

    BalasHapus