Puisi Karya
Anwari WMK
PENGAKUANKU
Berdiri di atas ketinggian bukit
Kusaksikan matahari sore
Tersungkur perlahan
Ke bawah telapak
Kaki langit senja
Lalu kupandangi
Seluruh penjuru arah
Mata angin
Aku kini bersorot mata tajam
Setajam mata elang
Tiba-tiba kulihat WajahMu
Kutatap WajahMu
Kutergetar oleh WajahMu
Tergigil aku, menyimak WajahMu
Wahai Engkau
Inilah pengakuanku
Pada setiap hempasan musim
Pada setiap semilir tiupan angin
Kupasrahkan diriku
Teringkus meringkuk di atas
Pelataran sujud tafakur
Hingga kemudian adaku
Berjingkrat berlompatan
Dari fana ke fana
Di bawah kanopi KeagunganMu
Tak terlukiskan oleh
Semesta kalimat
Dan kata-kata
Wahai Engkau
Inilah pengakuanku
Pada ketinggian bukit ini
Kembali kuminum
Berkendi-kendi
Anggur CintaMu
Maka,
Biarlah matahari itu
Sepenuhnya tersungkur
Di kaki langit senja
Aku sungguh tak peduli
Sebab, di bukit ini
Terus aku memabukkan
Diriku
Bersama gelas-gelas
Anggur CintaMu
Terus. Terus. Terus. . . . . .
Hingga perguliran massa
Sesak oleh tiupan sangkakala
Bertanda dunia tamat
Khatam dalam remuk redam
[Jakarta, awal November 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar