Selasa, 08 November 2011

Puisi "LELAKI MENATAP CAHAYA" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

LELAKI MENATAP CAHAYA

[. . . . .pada mulanya: . . . . .]

Malam itu
Dari seberang jalan itu
Lelaki muda berkacamata itu
Menatap terang benderang
Cahaya

Sudah ribuan kali dia
Berlalu lalang
Di pertokoan itu
Bahkan saat malam
Menebarkan jubah hitamnya
Ia berulang kali
Melintasi trotoar pertokoan itu

Tapi pada malam nan hening itu
Sendirian dari seberang jalan
Dia menatap etalase sebuah toko
Sepenuhnya bertabir kaca
Sempurna dalam terang benderang
Cahaya

Dia lalu mendekat, mendekat,
Terus . . . . mendekat
Lantas, ia pun
Sepenuhnya terperangah

Perempuan berwajah bening
Bermata jernih nan elok
Bergaun seputih salju
Dari tubuhnya terpancar
Terang cahaya benderang

Di malam itu
Toko itu
Tak berlampu

Lelaki muda itu pun linglung
Jiwanya teraduk bingung
Mengapa seorang manusia
Seluruh tubuhnya cahaya
Lelaki muda itu
Berulang kali membuka pasang
Kacamatanya
Demi menatap terang benderang
Cahaya
Pandangannya lalu berubah nanar
Tak kuasa berlama waktu
Menatap terang benderang
Cahaya

Perlahan ia mundur
Menjauhi itu toko
Kembali melangkahkan kaki
Bersama karut-marut pikiran

Pada taman yang mulai sepi
Ia hempaskan tubuhnya
Di sebuah kursi panjang
Walau terbungkus jaket tebal
Tubuhnya super menggigil
Tas dan buku-buku
Dia peluk erat-erat
Ia terus
Menarik napas dalam-dalam

Merasa diintip rembulan
Terselip di balik awan
Dia tengadahkan wajah
Ke lazuardi malam
Dengan bibir tergetar
Dan lidah penuh kelu
Dia pun berkata:
"Oh rembulan,
Kuasa langit memuktabarkan
Aku menatap
Cahaya Maha Cahaya"

[. . . . .pada akhirnya: . . . . .]

Sejak malam itu
Lelaki muda itu
Menyulam sajak dan puisi
Bersama diam sunyi sepi

Lelaki itu
Tak pernah menulis dengan
Pikirannya
Dia hanya menulis dengan
Hatinya

Hingga bertahun kemudian
Saat umurnya tergerus tua
Ia masih menyulam sajak dan puisi
Penanya tak pernah kering
Menorehkan aneka narasi
Keagungan
Cahaya Maha Cahaya

[Idul Adha, 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar