Sabtu, 03 September 2011

Puisi "SI GILA" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

SI GILA

tua bangka itu terlanjur dimengerti sebagai orang gila. pada keningnya seakan terpapar tanda sebagai si gila. ia mengoceh pada sembarang waktu, sembarang tempat. kepada setiap orang ia berkata: "bibirmu menyebut tuhan, mulutmu mengunyah setan".

tadi malam, tua bangka itu bersua gerombolan kaum muda. sontak, ia berucap: "bibirmu menyebut tuhan, mulutmu mengunyah setan". demi mendengar ucap kata itu, gerombolan kaum muda terbahak berderai-derai, hingga menggetarkan dahan dan dedaunan pohon. kini, si gila dirasakan kian gila.

tadi pagi, tua bangka bersua kaum perempuan, bergosip di pinggiran jalan, melanjutkan cerita gosip infotainment. serta-merta dari mulut tua bangka meluncur kata-kata: "bibirmu menyebut tuhan, mulutmu mengunyah setan". kaum perempuan itu tersenyum geli, kini mereka kian dimuktabarkan kabar betapa sempurnanya kegilaan si tua bangka.

tadi siang, si tua bangka berjalan ke arah bukit. ia menghentikan langkah, tatkala menatap para agamawan bersama pejabat saling berjabat tangan. si tua bangka berucap: "bibirmu menyebut tuhan, mulutmu mengunyah setan". seorang agamawan menjawab: "jangan pernah bertakzim pada orang gila". para pejabat menimpali dengan tawa bersukmakan hina pelecehan.

si tua bangka terus melangkah menggapai bukit. belum jua sampai di punggung bukit, ia terperangah menatap hadir seorang lelaki paruh baya. lelaki berwajah bening itu, di tangannya tergenggam lempengan batu tertorehkan tulisan purba tentang hakikat hidup yang ilahiah. si tua bangka pun berkata: "guru, hingga umur setua bangka ini aku masih menyentakkan kesadaran manusia, agar manusia jangan terus terkulai kubangan dusta, hingga kemudian aku dipanggil sebagai si gila".

si tua bangka lalu memeluk sang guru, bersama airmatanya yang tumpah tak tertahankan. airmata yang sudah sangat tua, airmata yang telah tergerus zaman, airmata yang sungguh menua.

2011

1 komentar: