Sabtu, 10 September 2011

Puisi "AIR MENGALIR" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

AIR MENGALIR

masih dalam dekapan waktu
seperti seribu tahun lalu
di atas punggung sungai itu
air mengalir membisu

tapi bersama senja sepi
sejak permulaan musim ini
debit air terbirit elegi
hayat manusia tertukar mati

"engkau tahu,"
kata sekuntum melati
"segalanya kini airmata
mengalir di atas punggung
sungai itu
saksikan olehmu wahai penyair
sungai merelakan dirinya
menampung tetes airmata
rakyat negeri khatulistiwa.
kian obsesif pemimpin negeri
bertanam pohon-pohon korupsi
di ladang-ladang angkara murka
kian deras debit sungai
mengalirkan airmata
rakyat yang nestapa"

hening sejenak kemudian
tiba-tiba dari ketinggian cakrawala,
sepasang merpati datang
bersama sepenggal kabar:
"pada muara sungai itu
setiap tetes airmata berubah
menjadi butiran-butiran batu kecil
lalu menumpuk
dan terus menumpuk
hingga tinggi menggunung
menjulang sibak angkasa
dan sebentar lagi
butiran-butiran batu kecil itu
menyundul langit
serta segera mengguncang
aras kerajaan tuhan"

kini, kuterpaku mengeja takdir
lidahku kelu, jiwaku tergetar
tak mampu berkata-kata
hanya mata terus menatap
air di atas punggung sungai
mengalir sunyi sepi
membisu
membisu

2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar