Puisi Karya
Anwari WMK
KUCING
Setelah lama menghilang,
kucing itu pun datang
pada suatu sore yang gerah.
Kutanya dia
kemana saja selama ini.
Kucing itu pun menjawab:
"Bukan tak sudi bersama
desir angin malam
menemani engkau
menyulam kata
merajut puisi.
Takdir mengharuskan aku
menjadi saksi untuk
duka lara rindu
seorang putri kedaton.
Tiada rela kubiarkan
sang putri
tenggelam dalam
lautan rindu tak bertepi.
Bila sebentar lagi
malam datang,
niscaya kukembali menjumpa
jiwa sang putri
terbuhul getar sukma
nan sepi"
Aku tertegun mendengar
kisah lara kucing itu.
Tiba-tiba di jemariku
tergenggam pena
untuk dengan segera
menorehkan elegi cinta
di bentangan langit kata-kata.
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar