Sabtu, 13 Agustus 2011

Puisi "PRIMITIF" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

PRIMITIF

hingga menjelang tengah malam, bocah itu sendiri semampu bisa menuntaskan pekerjaan rumah, saat hujan deras runtuh di halaman, saat orang-orang tua terbelenggu panggilan purba untuk tidur dengan segera. bocah itu masih teringat nasehat ibu guru, agar jangan keliru merangkai definisi ihwal satu kata musti dipahamkan hakikatnya: primitif.

bocah itu lalu membuka kamus, dan lantas menemukan kata primitif serta mencoba memahamkan maknanya: keadaan sangat sederhana, belum maju, kuno, terkebelakang, biadab. ia pun teringat film zaman purba, hidup bersama puspa rupa primitif, manusia memangsa sesamanya. kini ia tersenyum, sebab sudah telah menemukan jawab untuk sebuah pertanyaan dari ibu guru.

tapi sontak, jiwa batin bocah itu bergemuruh tanya. di televisi orang-orang baru saja berdebat membincangkan partai politik sarang korupsi, dan lalu bersepakat pada kesimpulan: para tokoh partai politik adalah segerombolan manusia primitif, bengis teramat bengis. sungguh, bocah itu terperangah demi menatap mendengar perdebatan di televisi. ia mulai ragu pada makna kata primitif seperti tertera dalam kamus.

hingga kemudian terlelap dalam tidur, jiwa batin bocah itu masih dilanda gemuruh tanya penuh muskil: mengapa nanusia-manusia primitif datang bergerombol dan memenuhi setiap sudut, setiap pojokan, setiap ruangan, dalam partai politik.

ramadhan 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar