Senin, 15 Agustus 2011

Puisi "LUKA" | Karya Anwari WMK

Puisi Karya
Anwari WMK

LUKA

hanya matahari yang sepenuhnya paham, bahwa antara lukaku dan lukamu, telah sejak lama saling berucap kata. antara lukaku dan lukamu bertahun-tahun telah saling berbagi keluh dan kesah, saling bertutur tentang pedih perih.

pernah suatu ketika aku berkata kepadamu: luka kita melingkupi gunung-gunung, hanya karena perut gunung-gunung itu penuh sesak emas tembaga. pada ketika yang lain engkau berkata: gunung-gunung yang dulu terluka kini tercerabut hingga ke akar-akarnya, hilang menjadi cekungan-cekungan danau yang hadir serupa kelahiran anak-anak haram jadah.

pernah suatu ketika aku berkata kepadamu: luka kita menghampari hutan-hutan, hanya karena segelintir budak kerakusan bersenggama kuasa dengan pejabat-pejabat negara nan culas yang tak pernah khatam mencerna setiap jengkal makna kemakmuran bumi. pada ketika yang lain engkau berkata: hutan-hutan menjerit merintih oleh bara api yang sengaja disulutkan oleh tangan-tangan kasar angkara murka.

pernah suatu ketika aku berkata kepadamu: luka kita membahana di kedalaman samudera biru, sebab ikan-ikan kebingungan dalam perangkap jala nelayan asing. pada ketika yang lain engkau berkata: ikan-ikan telah memberi kesaksian tentang sepak terjang para pejabat terbahak mengipas-ngipaskan uang dollar lalu membiarkan gerombolan demi gerombolan nelayan asing datang silih berganti.

antara lukaku dan lukamu, sungguh, telah sejak lama bertukar ucap dan kata-kata. biarlah matahari saja tahu dan paham luka kita. rembulan, planet dan bintang-bintang, tak perlu paham bahwa lukaku dan lukamu adalah perih di atas perih. esok lusa kita mulai perjalanan antar-galaksi, berburu hakikat menjelajahi rembulan, planet dan bintang-bintang, terbebaskan dari bilur-bilur luka antara diriku dan dirimu.

medio agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar