DAWAI AIRMATA
sebongkah hati
tertinggal di sebuah kota
dia yang hendak pergi
pelan berkata-kata:
"selamat tinggal"
sebongkah hati
membisu tanpa kata
tak kuasa menegak purna
keindahan kidung sukma
maka, ranum senyumnya
sontak bersketsa senja
berubah menjadi setangkai
getar-gemetar jiwa
sekali lagi, berkatalah
dia yang hendak pergi:
"selamat tinggal"
sembari melambai,
masih berkata-kata
dia yang hendak pergi:
"selamat tinggal,
selamat tinggal
adinda"
lalu,
setangkai getar-gemetar jiwa
berdawai airmata
menyentak hentikan terbang
burung-burung kecil
inilah senandung takdir
untuk sendu adinda
begitulah nyanyian takdir
berdawai airmata
dan kini,
dawai airmata
bertetesan
berjatuhan
di hampar pelataran
stasiun kereta
ooh . . . . .
betapa manisnya cinta
meski bentangan jarak
kembali mengabadikan
sepi tertikam rindu
(Purwokerto, 28 April 2013)
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar