BULAN MENATAP BANJIR
kutengadahkan wajah ke langit timur
bulan berselubung awan
bercahaya kelabu kelam
saksi untuk ribuan jiwa
terombang senandung takdir
genangan-genangan banjir
oh rembulan. lihatlah kami
tiada jedah beriang gembira
menista bumi, saudaramu
kami kibarkan panji kemenangan
bersulang segala nyanyian
atas nama pembangunan
lalu bumi meradang
menumpahkan segala peluh dirinya
keringatnya mengalir terjang
tubir-tubir sungai terkoyak
jalanan-jalanan berbilur luka
jembatan-jembatan patah punggungnya
manusia masih tertawa. masih
walau bersama jiwa terkulai
tertusuk lipatan-lipatan sesal
oh rembulan
jika engkau kini berpuisi ihwal
ambisi loba berjubah modernisasi
lantas tergelar opera banjir
aku hanya mampu menyimaknya
dengan batin tertunduk malu
(Januari 2014)
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar