BURUNG DI RANTING HITAM
Seekor burung hinggap di ranting hitam
Bersenandung tentang musim
Mengapa datang dan pergi
Seperti siang terusir malam
Sang burung bernyanyi:
“Hidup dan mati sama saja
Sebab diam adalah gerak
Dan gerak adalah diam
Bila batu menjadi permata
Sebab ia diam bersama hidup
Diam bersama mati”
Seekor burung hinggap di ranting hitam
Bersenandung tentang musim
Mengapa datang dan pergi
Seperti siang terusir malam
Sang burung kembali bernyanyi:
“Manusia masih mengira
Hidup adalah lipatan tebal
Bagi setiap kemuliaan berhikmat
Hingga lalu kematian ditolak
Menjadi lawan kehidupan
Padahal, wahai . . . . .
Hidup adalah mati
Mati adalah hidup”
Seekor burung hinggap di ranting hitam
Bersenandung tentang musim
Mengapa datang dan pergi
Seperti siang terusir malam
Oh rindu
Oh cinta
Kalian hidup dalam kematian
Mati dalam kehidupan
(Desember 2013)
ANWARI WMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar