LEMBAR TAKDIR
Di Lauh Mahfud kita jumpa
Bertukar senyum dan sapa
Lalu kita terseret kelana
Di bentangan cadas dunia
Pada satu titik engkau berdiri
Pada lain titik aku sendiri
Kita pun tertusuk duri sunyi
Dalam elegi senandung sepi
Pada malam semburat indah
Saat gerimis usai sudah
Purnama menyilau wajahmu
Kembali kutemukan dirimu
Lalu kita bersulang cahaya
Membasuh bilur semesta luka
Dunia pun adalah kita
Kita pun adalah dunia
Sejak kala itu pula
Epilog segala puisiku lara
Sebab aku telah tahu
Puisiku hanya untukmu
Kini engkau dan aku
Duduk di beranda senja
Sambil senandungkan lagu
Keagungan Tuhan tiada tara
(Sunter, Maret 2015)
Anwari WMK