Rabu, 30 Maret 2016

Puisi "SENJA DAN PAGI" | Karya Anwari WMK

SENJA DAN PAGI

Ada senja di hatiku
Ada pagi di hatimu

Bila engkau hendak
Menatap keindahan senja
Datanglah ke hatiku
Bila aku hendak
Menatap rona keindahan pagi
Aku datang ke hatimu

Ada senja di hatiku
Ada pagi di hatimu
Senja dan pagi adalah
Aku dan dirimu

(Cakung, 22 Februari 2015)

Anwari WMK

Selasa, 29 Maret 2016

Puisi "KILAU GEMINTANG" | Karya Anwari WMK

KILAU GEMINTANG

Seuntai liontin rindu
Menggelantung di lehernya
Berkilau terpapar rembulan
Bergeriap tersinar cahaya

Malam ini dia rapal ulang
Sajak-sajak cinta nan silam
Bersama lilitan helai kenang
Kekasih di alam keabadian

Saat malam kian menua
Dia tatap bintang gemintang
Di semesta langit berkelipan
Dia cari kekasih hatinya

Kini dia paham
Pada bentangan langit malam
Bintang gemintang menari
Menyambut ruh kekasihnya

"Tuhan," ucapnya dalam hati
"Syukurku tiada tara
Narasi cinta kekasihku
Seelok kilau gemintang"

(Jakarta, Maret 2016)

Anwari WMK

Sabtu, 05 Maret 2016

Puisi "TEMBANG LARA" | Karya Anwari WMK

TEMBANG LARA

Sesaat menjelang wafatnya
Perempuan itu berkata:
"Maafkan aku suamiku
Tak sempurna mencintaimu"

Dengan mata berkaca-kaca
Sang lelaki menjawab:
"Engkaulah yang terindah
Penyempurna hidupku"

Demi mengenang cintanya
Sang lelaki hidup merapal sepi
Hingga alunan doanya
Membubung gapai langit

Sejak perempuan itu wafat
Malaikat-malaikat bertasbih
Menyeru nama Tuhan
Untuk kesejatian cinta manusia

(Januari 2016)

Anwari WMK

Puisi "LENTERA PUCAT PASI" | Karya Anwari WMK

LENTERA PUCAT PASI

Pada deru angin akhir musim
Waktu menyempurna makna
Pepohonan beriang kusam
Terhimpit kelit luka purba

Kita sebatas mampu menoreh
Antara kata dan seloka
Pada negeri berselera gundah
Sungai-sungai mengalir airmata

Walau selalu terentang jalan
Lentera bersuar pucat pasi
Tangan masih peminta-minta
Dalam senarai punah diri

Indonesia katamu
Betulkah?
Merdeka katamu
Benarkah?

(Januari 2016)

Anwari WMK

Puisi "KELOKAN LUKA" | Karya Anwari WMK

KELOKAN LUKA

Baladaku
kian tercabik sunyi
di antara tikungan
kelokan luka

Tapi aku lalu
seutuhnya
menemukan-Mu,
hingga kubiarkan
diriku punah
di selaksa rukuk
dan sujudku
kian berurai
airmata

Tuhan,
izinkan aku datang
kepada-Mu
walau hanya
sebatas mampu
menbawa sekutum
puisi rindu

(Januari 2016)

Anwari WMK

Puisi "LENTERA PUCAT PASI" | Karya Anwari WMK

LENTERA PUCAT PASI

Pada deru angin akhir musim
Waktu menyempurna makna
Pepohonan beriang kusam
Terhimpit kelit luka purba

Kita sebatas mampu menoreh
Antara kata dan seloka
Pada negeri berselera gundah
Sungai-sungai mengalir airmata

Walau selalu terentang jalan
Lentera bersuar pucat pasi
Tangan masih peminta-minta
Dalam senarai punah diri

Indonesia katamu
Betulkah?
Merdeka katamu
Benarkah?

(Januari 2016)

Anwari WMK

Puisi "JALANKU" | Karya Anwari WMK

JALANKU

aku telah berjalan
di antara kalimat dan kata-kata
di antara selokan seloka jiwa
di antara sajak dan puisi

saat kugapai
puncak ketinggian makrifat
maka kucerna diriku
maka kudedah alam keabadian
maka kupahami semesta raya
maka kupelajari bumi luka

setelah itu
aku lebur dalam cahaya
merasakan segala hikmat
kunfayakun
kunfayakun!

(Gorontalo, Awal Januari 2016)

Anwari WMK

Puisi " PEREMPUAN BIRU BELUDRU" | Karya Anwari WMK

PEREMPUAN BIRU BELUDRU

Berbiorama temaram senja
Perempuan bersahaja cinta
Berbusana biru beludru
Berjalan perlahan,
Di taman bunga

Saat langkahnya sampai
Pada sudut ruas tenggara
Terpaku kelu dia menatap
Rumpun rimbun mawar merah
Bibirnya sontak tersenyum
Tapi berlarik penuh getir
Airmatanya menerjang tumpah
Mengaliri seribu selokan luka
Tergetar pilin dawai jiwa
Hatinya lirih berucap kata:
“Kekasih, . . . bunga engkau tanam
Mekar indah bertabur pesona
Tak kuasa kumelupa dirimu
Hingga pada seluruh riak
Pusar gemuruh musim
Jiwaku bertunas selaksa kenang
Semesta semerbak
Aroma parfummu”

Kala taman kian bersulang sunyi
Airmata perempuan itu
Kian mengalir deras
Untuk silam bersulam kenang
Hatinya kembali berucap harap:
“Kekasih, . . . damailah di pusaramu
Dalam lelap tidur lamamu
Menggema abadi cintaku padamu
Seelok indah rona mawarmu”

Kini musim gerimis datang
Hari-hari berselimut kelam
Jemari perempuan itu takzim
Sabar memahat kata-kata
Jiwanya runduk menulis
Sajak cinta, puisi rindu
Tentang syahdu mawar merah

Malam ini
Gerimis tak jua reda
Perempuan itu masih
Berbusana biru beludru
Busana pemberian kekasih
Berpenanda bening sukma

(Rawamangun, Februari 2016)

Anwari WMK

Puisi " HUJAN TENGAH MALAM" | Karya Anwari WMK

HUJAN TENGAH MALAM

Sejurus langkah tersekat
Di antara deras air hujan
Sendu teralun nyanyian
Menjelang tengah malam

Aku hanya bersama diam
Derai hempasan angin
Sontak wajah indahmu
Tergumpal merangkai kenang

Lalu membubung hasratku utuh
Menjemput ajal dalam damai
Bersama utuh hadirmu
Di sisiku

Mungkin kelak engkau menangis
Menatap kaku jasadku beku
Tapi puisi-puisi cintaku
Tergores abadi di hatimu

(Rawamangun, 24 Februari 2016)

Anwari WMK

Puisi "ELEGI SUNYI" | Karya Anwari WMK

ELEGI SUNYI

Tak ada sepi
Di dekap malam
Sebab diri-Mu hadir
Di segenap ruang

Dulu kukira
Diriku sunyi
Dalam serat hayat
Bertunggal diri

Kini kuberkata:
Jiwaku cahaya
Berseruak kidung
Rindu kepada-Mu

Dan saat kutulis
Seuntai puisi kelu
Segalanya hanya sahdu
Menyebut nama-Mu

(Awal Maret 2016)

Anwari WMK