Rabu, 12 Agustus 2015

Puisi "HALAMAN TERAKHIR" | Karya Anwari WMK

HALAMAN TERAKHIR

Setelah lelaki agung itu wafat
Orang-orang mencari wasiatnya
Di antara tumpukan buku
Tergeletak selembar kertas

Orang-orang berkerumun
Menatap torehan kalimat
"Halaman terakhir buku harianku
Di sanalah wasiatku"

Buku harian itu lalu dicari
Berhari-hari
Berminggu-minggu
Berbulan-bulan

Pada suatu musim yang tenang
Buku harian itu ditemukan
Tertanam rapi di antara pepohonan
Bunga bakung di halaman

Pada halaman terakhir
Buku harian lelaki agung itu
Tertulis narasi pilu:
"Diriku hanya mampu merunduk,
Membiarkan airmataku tumpah
Ke pelataran tanah kering
Airmata kesejatian cinta
Untuk kekasih berpita jingga"

Setelah itu
Bersama doa dan airmata
Seorang perempuan
Merajut malam di atas sajadah
Setiap menjelang subuh
Hati perempuan itu berucap:
"Wahai lelaki agung
Akulah cinta sejatimu
Akulah halaman terakhir
Buku harianmu"

(2015)

Anwari WMK